Narsisme
Narsis? Narsisme? Kata-kata tersebut sudah tidak asing lagi di telinga kita. Apa sih sebenarnya narsisme itu?
Narsisme, menurut KBBI, adalah keadaan mencintai diri secara berlebihan.Istilah ini diadopsi dari seorang tokoh dalam mitologi Yunani bernama Narcissus.
Narsisme seringkali dikaitkan dengan hal yang negatif, sebenarnya sifat ini memiliki dampak positif jika dimiliki dalam jumlah yang cukup dan tidak berlebihan. Narsis dalam jumlah yang cukup tidak dapat disebut juga dengan percaya diri. Percaya diri dapat membantu membiasakan seseorang untuk berhenti bergantung pada standar dan prestasi orang lain untuk dapat bahagia. Namun, jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan suatu kelainan kepribadian. Gangguan ini seringkali disebut narcissistic personality disorder. Orang dengan gangguan ini menganggap dirinya istimewa sehingga meremehkan orang lain disekitarnya. Kasus ini cenderung terjadi pada kaum Adam. Meski kasus ini jarang terjadi, namun gangguan yang sudah parah dapat mengakibatkan depresi hingga bunuh diri. Ngeri juga ya?
Kisah Narcissus
Narcissus adalah seorang tokoh dalam mitologi Yunani. Ia adalah anak dari dewa sungai, Cephissus, dan bidadari bernama Liriope. Sebagai anak dari pasangan dewa dan bidadari, tak heran jika Narcissus memiliki wajah yang sangat tampan. Seorang peramal bernama Theresias pernah meramalnya ketika masih kecil, Theresias berkata kepada kedua orangtuanya bahwa Narcissus akan berumur panjang jika ia tidak melihat dirinya sendiri. Semua kalangan mengetahui ketampanan Narcissus. Tidak diragukan lagi, banyak sekali perempuan yang memuja ketampanan Narcissus. Salah satunya, seorang bidadari jelita bernama Echo yang jatuh cinta pada Narcissus.
Suatu hari, Echo menyatakan cintanya kepada Narcissus, sayang sekali, yang ia dapatkan hanyalah penolakan dari Narcissus. Cintanya bertepuk sebelah tangan. Dengan luka dan kesedihan yang mendalam, Echo melarikan diri ke dalam hutan dan menyendiri. Melihat kesedihan Echo, dewi cinta, Nemmesis ikut sedih. Nemmesis kemudian mengutuk Narcissus agar jatuh cinta pada bayangannya sendiri. Kutukan tersebut terwujud ketika Narcissus melintasi sungai Styx. Narcissus menatap pada permukaan sungai dan menyadari betapa tampan refleksi dirinya tersebut. Tak henti-hentinya Narcissus mengagumi sosok dirinya. Ia pun akhirnya jatuh cinta pada bayangannya sendiri. Saat hendak mencium bayangannya, Narcissus terpeleset dan jatuh ke dalam sungai. Akhirnya, Narcissus tenggelam dan mati. Dewa-dewa kemudian menemukan jasad malang Narcissus dan mengubahnya menjadi sebuah bunga. Bunga ini pada akhirnya dinamai bunga Narcissus. Dari kisah ini pula, kata 'narsis' berasal.
Bagaimana? Menarik kan kisahnya?
Bagaimana dengan perilaku narsisme di masa sekarang?
Perilaku narsisme ini sangat didukung dengan perubahan zaman dan berkembangnya teknologi. Terutama dengan diciptakannya cermin dan teknologi kamera depan. Just like Narcissus did on the surface of the river. What do you think? I'm sure Narcissus would be proud :))
Reference:
http://afifauliya.blogspot.com/2010/11/kisah-narcissus-dan-echo.html
https://syafar89.wordpress.com/2010/04/13/mitos-narsis-dan-echo-gema-suara/
https://id.wikipedia.org/wiki/Narsisisme
http://kbbi.web.id/narsisme
http://meetdoctor.com/topic/narsisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar